You rest in the arms of angels, in a place of peace and love, watching over me, from the heaven above. I know somewhere among the stars and the angels, you are there holding my hand and loving me in spirit, this thought keeps me going, because, I know love is eternal even if the body isn't. I watched your last breath, I watched my life fade from your eyes, I rested my head on your chest, hoping to feel your heartbeat. Allah saw you getting tired, and a cure was not to be, so he puts his arms around you, and say “come to me”, with tearful eyes I watched you passed away. A golden heart stop beating, Your wings were ready, but my heart was not. Now, I have to remember you, for longer than I have known you, I know heaven must be beautiful right now, cause they got you.
Dalam peluk masa lalu yang kamu simpan, aku mencintaimu, namun kamu masih terikat. Bayang-bayang kenangan, seperti hantu yang setia, menghalangi kita meraih cinta yang baru. Aku mencintaimu, dengan hati yang tak terbatas, namun terasa, kamu masih berdansa dengan bayang masa lalu. Cinta kita seperti sebatang sungai yang terpisah, antara sekarang dan jejak yang kamu bawa. Bisik cinta baru kita terdengar samar, di antara lapisan kenangan yang kamu pelihara. Mungkin waktu akan jadi saksi perubahan, ketika cinta lama beranjak, memberi ruang pada yang baru tercipta. Aku mencintaimu, meski masa lalu membelenggu, namun harapanku tumbuh, seperti bunga yang tak pernah layu. Biarkanlah hati kita jadi penjaga waktu, menyulam cinta baru diantara beban masa lalu yang kau bawa.
masih menjadi pertanyaan di benak ku, kenapa semesta mempertemukan kita di jalan takdir nya, kalau akhirnya takdirnya pula yang memisahkan kita? aku yang awal nya sudah yakin dengan jalan cerita kita, ternyata masih harus terkikis sedikit demi sedikit, untuk kehilangan diri ini, lagi. apakah kamu merasakan sayang dan rindu ini? apakah kamu merasakan sedih dan kecewa ini? apakah kamu tau ini sakit? ah, mungkin perasaan mu tak cukup untuk merasakan semua ini, aku minta maaf. memang benar, cinta yang hingga meneteskan air mata adalah cinta yang tidak pernah pura-pura, hati yang selalu mengerti juga akan lelah, rasa-rasanya sudah harus menerima semua jalan takdir, bahwa sudah bukan aku lagi yang hidup di masa mu sekarang, dan bukan aku lagi yang harus senang dengan adanya kamu di dunia ini. tidak ada yang perlu disalahkan, kita hanya dua manusia yang kebetulan bertemu ditengah jalan takdir, aku yang kebetulan datang, dikala kamu sedang kesepia...
Komentar
Posting Komentar