Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2018

Mundur

Kalau memang sampai saat ini kamu belum bisa melupakan-nya Aku akan mundur. Aku hanya tidak mau menjadi beban di hidupmu Aku tidak mau menambah pikiranmu.              Walaupun sakit, Tapi akan lebih menyakitkan saat aku tau kamu masih mencintainya.

Bulan-Bulanan Perasaan

Menyebalkan ketika nelangsa ku menyadari bahwa aku hanya menjadi pelabuhan untuk  bulan bulanan perasaan mu Apa rasanya menjadi pemain pengganti disaat pemain utama tidak ada?                    Disini kamu benar-benar mencintai-nya,  Kamu sedang mencari pelampiasan mu Kamu sedang mencari seseorang yang akan menggatikan tahta-nya di hatimu Nyatanya, Secara tidak langsung kamu menyakiti orang lain.              Kamu tidak akan mendapatkan dirinya di diri orang lain Jangan memaksakan kehendakmu Kalau memang kamu belum siap untuk jatuh hati, jangan lakukan. Kamu hanya memperburuk keadaan. Kasihan hati mu tidak sebanding dengan pemikiranmu Istirahatkanlah dulu hati mu Berilah dia izin berdamai dengan pikiran mu.

Setahun

Awalnya aku kira aku salah menjatuhkan hati Ternyata tidak,  Jangan tanya mengapa akupun tak tau jika pada akhirnya akan jatuh hati padamu Bertemu denganmu adalah takdir, menjadi temanmu adalah pilihan, tapi jatuh hati padamu benar-benar di luar dayaku. Tatapan ini sungguh sederhana tapi bisa membuatku meledak berkeping-keping Ternyata sesederhana itulah cinta  Bercerita lewat tatap mata yang saling pandang tanpa jeda waktu yang panjang Waktu telah mengiringi jalan kita bersama Ada senyum yang tercanda Dan ada tangis yang beriring air mata Seandainya saja ada kata yang lebih mulia dari cinta  Bila saja ada kata yang lebih agung dari sayang Tentu kaulah yang patut memperolehnya. Biarkan indah Dunia  Menjadi saksi cinta kita Hingga malam menutup jiwanya.

Sang Cinta Akan Mati

Kebahagiaan hanyalah fana dalam kehidupan Dunia ini sudah terlalu banyak kesengsaraan Dunia ini sudah sering diguncang oleh kekerasan Timbangan dosa lebih berat dibandingkan kebaikan-nya Raungan minta pertolongan terdengar sana-sini Mengemis akan kasih sayang sudah menjadi suatu makanan orang-orang yang tertindas Apakah mereka dilirik oleh para petinggi nya? Tidak. Beginilah yang terjadi, apa bila sang cinta kalah oleh harta dan keegoisan Sang cinta resah dan lama kelamaan mulai mati Dan secepatnya kita akan mati sembari mati-nya sang cinta.

Alam pun berbicara

Angin berbisik seakan-akan mengucapkan nama mu Mereka terus-terusan melewati telingaku dengan menyebut nama mu Seperti ada sesuatu yang ingin mereka sampaikan, tentang mu. Apa kah ini kabar baik atau buruk? Atau ini berkaitan tentang kita? Aku tidak tau. Hujan kali ini turun kembali Hening nya malam tertutup dengan sedih nya langit Langit menjatuhkan air matanya kembali Kenapa langit seirama dengan perasaan ku sekarang? Kali ini tangisan ku diwakilkan oleh turun nya air mata sang langit. Pelangi yang indah Kau sungguh jauh disana  Aku takkan bisa menyentuhmu Hanya bisa memandang indahmu dari bawah sini Seperti hal nya aku yang hanya bisa melihat indah nya dia dari jauh sini. Pepohonan bergoyang sana-sini seakan-akan sedang menikmati alunan angin Dedaunan nya berdansa diatas sana Mereka berpasangan. Ah kali ini aku iri dengan pohon dan para daun nya. Angin apakah kamu bisa membuat ku sebahagia pohon dan para daun nya? Hanya ubah itu a...

Teruntuk Kamu

Bukan jarak yang membuatku risau akan cinta kita. Yang kurisaukan hanyalah seberapa besar usahamu untuk mempertahankan kita. Kamu adalah arahku, ketika segala pendirianku mulai goyah. Pahamkah kamu, bahwa sekarang kamulah tujuanku? Padamu, aku ingin melabuhkan segala rasa yang seakan tak pernah kehabisan asa . Padamu, selalu kuimpikan segala sesuatu tentang kita berakhir sempurna. Hanya padamu, aku dapat sebegitunya merindu. Hanya padamu, aku menginginkan kita menjadi satu. Aku harap kisah kita tak seperti angina, datang menyejukan namun begitu cepat berlalu. Ingatkan aku ketika ego mulai menguasaiku. Sadarilah bahwa aku mencintai kamu. Tangkap aku. Sebelum semua tergerus waktu. Jangan biarkan cintaku terimpit nafsu lantas mati layu. Semoga bukan aku saja yang mendamba. Semoga hatiku tak lagi patah. Teruntuk kamu, Cerita cinta yang kuharap akan bertahan selamanya.

Kali ini aku adalah penikmat Pagi.

Aku bukan orang yang suka bangun pagi, tetapi dia datang dan pagi hari langung menjadi favorit ku. Bagaimana aku selalu menunggu pesan pagi dari-nya atau bagaimana suara bisikan mengantuk yang enggan untuk bangun dari mimpi indah terdengar ketika dia menelpon di pagi hari, seolah-olah aku mendapatkan pemandangan sempurna dari matahari terbit setiap kali aku mendengar suaranya atau tawanya. Aku penikmat musik yang baik, dan tawanya adalah melodi favorit ku. Ada banyak perjuangan untuk bangun setiap pagi menghadapi masalah kemarin, tetapi kehadirannya, dan setiap kali dia menghibur saya dengan kata-katanya, rasanya napas menjadi lebih mudah, hidup menjadi lebih mudah. Dan itu membuat aku bertanya-tanya bagaimana aku masih utuh ketika setiap hal tentang dia bisa membuat hati ku meledak menjadi potongan-potongan kecil.  Jadi, jika kamu bertanya kepada ku bagaimana pagi ku, aku akan mengatakan itu seperti biasa. Karena, ya, aku tidak pernah menjadi penikmat pagi tetapi jika pag...

Aku kehilangan Euforia ku

Apa yg kalian lakukan jika kalian kehilangan euforia?  Kali ini aku kehilangan rasa itu Aku sudah tidak merasa nyaman dengan banyak hal,  Sampai aku sudah tidak bisa lagi berdamai dengan bumi ini, Aku ingin menyerah, aku tidak kuat. Kali ini aku benar-benar berada di titik ter-rendah ku, Sudah tidak ada lagi yang bisa mengerti diriku  kali ini, bahkan orang tua ku sekalipun, yang seharusnya mereka ada di saat aku senang atau sedih bahkan terpuruk  tetapi  kali ini mereka ikut pergi  entah mengumpat diantara rintik senduku atau memang benar-benar tidak peduli karena terlalu sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing. Apa yang akan kalian lakukan disaat tidak ada seorang pun yang merangkul kalian dikala kalian jatuh di lubang kesedihan?  Apakah aku harus mencoba pura-pura berdamai dengan bumi yang sudah tidak memberikan kenyamanan?  Atau aku harus musnah dari sini? Dan berdamai dengan mereka diatas sana? Mungkin itu le...

Dia Seorang Pejuang.

Dia seorang pejuang, kamu tau. Dia hampir tidak bisa bernapas, Tetapi mencoba yang terbaik untuk bangun dari tempat tidur di pagi hari. Dia seorang pejuang, kamu tau. Dia selalu tersenyum, Meskipun dia hampir rapuh. Dia seorang pejuang, kamu tau. Dia kesakitan, Tapi dia berusaha mengubah itu menjadi kekuatan. Dia seorang pejuang, kamu tau. Dia terus hidup, Bahkan dengan bekas luka yang bisa dan tidak bisa dilihat. Dia seorang pejuang, kamu tau. Dia selalu bilang dia baik-baik saja. Namun dunia tau itu sebuah kedustaan. Dia seorang pejuang, kamu tau. Dia terus bertahan, Karena dia tau bahwa di beberapa titik, Badai akan berlalu, Dan semuanya akan menjadi lebih baik.

Isi Hati Yang Tidak Terdengar.

Terkadang untuk hidup adalah sebuah tindakan keberanian. Aku lelah karena berusaha menjadi lebih kuat dari yang aku rasakan. Sulit untuk menjawab pertanyaan – Apa yang salah? – padahal sama sekali tidak ada yang benar. Rasanya seperti ini tidak akan pernah berakhir.  Dunia tidak akan berhenti runtuh sampai tidak ada yang tersisa dariku kecuali debu. Aku benci perasaan ini.  Seperti aku di sini, tapi aku tidak disini.  Seperti ada seseorang yang peduli, tapi tidak ada yang peduli.  Seperti aku berada di tempat lain, tapi masih saja disini. Aku butuh seseorang yang siap mendengarkan semua emosi, dan beban pikiran ku. Aku lelah, aku menyerah.

Senang datang lagi

Setelah 6 bulan kamu pergi, akhirnya kamu kembali, entah ini hanya sebuah keisengan kamu dikala bosan atau kamu kali ini benar-benar serius akan kembali lagi ke sini.  Entah lah yang jelas aku senang.  Semoga ini bukan hanya pelangi yang datang dikala kamu bosan dan akan pergi dikala euforia mu dengan yang lain datang.  Terima kasih sudah datang mampir kembali,  semoga kamu menetap selamanya dan tidak pergi lagi esok. Semoga kamu bahagia seperti apa yang kurasakan, aku harap aku bisa memberimu kenyamanan lebih dari yang kamu berikan kepada ku, maaf dulu aku sangat teledor mengambil keputusan dengan emosi, kemarin itu aku benar-benar sudah tidak bisa menahan rasa sedih, kecewa, dan lain-lain.  Aku khilaf, maaf.  Aku kapok dengan rasa rindu dan tidak bisa berbuat apa-apa karena dihalangi oleh dinding gengsi yang sangat tinggi.  Aku sayang kamu,  aku tidak mau membiarkan kamu pergi jauh lagi,  aku belum siap dan tida...

Masih tentang kamu.

Setengah tahun sudah berlalu, mungkin semua orang akan mengira kalau aku sudah baik – baik saja, tapi nyatanya tidak, memang aku tidak menunjukan ekspresi dan raut muka yang menyatakan kalau aku sedih dan terpuruk, aku hanya tidak mau semua orang mengira aku payah karena aku semakin sulit untuk melupakan mu. Tidak semua orang mempunyai tingkatan rasa patah hati yang sama, kali ini aku benar – benar dititik tertinggi patah hati ku. Tidak semudah itu untuk aku melupakan kita.  Sebenarnya aku akan baik – baik saja, tapi aku tidak tau akan sampai disana kapan, entah besok, minggu depan atau bahkan tahun depan? Aku tidak tau.  Karena sampai saat ini aku saja masih terus menerus memikirkanmu, entah apa yang membuatku seperti itu, mungkin karena aku belum terbiasa dengan keseharian ku yang tanpa mu seperti ini. Bahkan aku sudah mencari berbagai kebahagian yang baru, tetapi tetap saja aku akan pulang ke arah mu kembali. Aku belum bisa menemukan dia yang akan menggeser tahta mu ...